Jika kita perhatikan, pada sepeda motor ‘laki-laki’ dilengkapi dengan tombol “Hi-Pass Beam” (sakalr push-on). Tombol tersebut berfungsi untuk memberi tanda dengan menyalakan lampu jauh dengan singkat (biasanya digunakan saat akan menyusul kendaraan di depannya, atau bisa juga untuk menyapa, atau emmmm, banyak deh fungsinya.)
Akan tetapi, fitur Hi-Pass Beam tersebut belum ada di sepeda motor bebek. Umumnya motor jenis bebek hanya dilengkapi tombol untuk memilih posisi lampu HI atau LOW Beam saja. Dan jika kita ingin meng-Hi-Pass Beam kendaraan lain, rasanya repot dan perlu waktu lama untuk melakukannya, karena kita harus melakukan gerakan cepat, yaitu meng-ON-kan saklar lampu utama (panel sebelah kanan) dan kemudian baru bisa meng-ON-kan Hi Beam (panel sebelah kiri.)
Awalnya saya tertarik membuatnya setelah membaca artikel di saft7.com, nah lantas apa bedanya artikel (rangkaian) yang saya sajikan ini dengan yang ada di saft7?
- Artikel yang disajikan di saft7 adalah rangkaian Hi-Pass Beam untuk motor bebek merk Suzuki. Artikel yang saya sajikan untuk semua jenis motor (karena rangkaian dalam artikel ini saya aplikasikan pada motor New Supra-X 125R, makanya judulnya begitu, ^_^.)
- Artikel yang disajikan di saft7 tidak merubah skema standart motor, jadi lampu Hi-Pass Beam hanya bisa menyala jika mesin dalam kondisi nyala (listrik ambil langsung dari spool magnet/bukan dari aki). Artikel yang saya sajikan untuk lampu Hi-Pass Beamnya mengambil listrik langsung dari aki, jadi meskipun mesin tidak nyala lampu Hi-Pass Beam tetap bisa dinyalakan, selain itu nyala lampu juga stabil (mengambil listrik langsung dari aki tidak akan membuat aki tekor, karena daya lampu Hi-Pass Beam tidak melebihi dari daya maksimal aki.)
- Artikel yang disajikan di saft7 perlu mencoak cover. Artikel yang saya sajikan tidak perlu mencoak apapun, yang dilakukan hanyalah memodifikasi penggunaan saklar dan skema kelistrikan saja dengan beberapa penambahan komponen.
- Artikel yang disajikan di saft7 menggunakan 2 Relay. Artikel yang saya sajikan cukup menggunakan 1 Relay saja.
- Artikel yang disajikan di saft7, jika kita ingin mengembalikan motor ke kondisi standartnya maka kita harus membeli cover lampu/menambal coakan modifikasi cover. Artikel yang saya sajikan, jika kita ingin mengembalikan motor ke kondisi standartnya, yang perlu dilakukan hanyalah mencopot komponen tambahan dan mengembalikan skema kelistrikan ke posisi awalnya.
Untuk lebih jelasnya kita bisa lihat skema di bawah, sekalian saya sertakan perkiraan biaya yang diperlukan:
Gambar di atas adalah skema standart pada New Supra-X 125R, dan untuk merk dan tipe yang lain tidak beda jauh (paling hanya beda warna kabel). Tentang warna kabel, maaf, saya tidak catat, tapi bisa kita runut dari saklar di kedua panel kok.
NOTE: Kalau gambarnya kurang jelas, klik kana pada gambar kemudian pilih open link in new tab. Gambar aslinya gede banget kok.
Untuk gambar kedua adalah skema yang sudah dimodifikasi untuk penggunaan Lampu Hi-Pass Beam. Jika kita perhatikan pada skema modifikasi tersebut, kita hanya perlu melakukan modifikasi pada pengunaan kedua saklar (saklar pada panel kanan dan kiri) serta penambahan Relay 5 Pin (close-open) saja. Relay pada skema ini digunakan untuk memutuskan arus listrik Low Beam apabila tombol Hi-Pass Beam ditekan. Tujuannya adalah agar cahaya lampu tidak terlalu terang karena lampu Hi dan Low Beam menyala bersamaan. Jika lampu menyala terlalu terang, tentunya sangat berbahaya terutama bagi penguna jalan yang berada di depan kendaraan kita (memangnya kita pernah beli/punya kendaraan bareng ya?? :P.)
Selanjutnya akan saya uraikan beberapa komponen yang diperlukan beserta perkiraan biayanya, sebagai berikut:
- Relay 5 Pin Rp. 32.500 x 1 = Rp. 32.500
- Soket Relay 5 Pin Rp. 8.000 x 1 = Rp. 8.000
- Terminal Relay Rp. 2.000 x 4 = Rp. 8.000
- Skun Male-Female Rp. 200 x 2 = Rp. 400
- Skun Female dengan ukuran paling kecil Rp. 200 x 1 = Rp. 200
- Skun O Rp. 500 x 1 = Rp. 500
- Kabel 0.5 mm Rp. 2.000 x 2 (meter) = Rp. 4.000
- Cable ties 10 cm Rp. 500 x 5 = Rp. 2.500
- Selang bening (kondom kabel), biasanya dipakai tukang batu Rp. 2.000 x 1 (meter) = Rp. 2.000
NOTES:
- (untuk lebih jelasnya tentang skun, perhatikan saja gambar di bawah, karena saya bingung dengan penamaannya. :-??.)
- Relay, soket relay, dan terminal relay bisa dibeli di toko aksesoris mobil, awalnya saya coba cari di bengkel motor, toko aksesoris motor, toko elektronik, fuuuiiihhh, nggak ada, akhirnya saya coba mendatangi toko aksesoris mobil (toko McLaren, Jl. HOS Cokroaminoto 193, bagi yang berdomisili di Yogyakarta), akhirnya dapat juga.
Ini lho yang saya maksud Skun Male-Female, jangan tanya kenapa ya. :d
Kalau ini yang saya maksud Skun Female.
Berikutnya kita akan bahas penggunaan dari skun female ini. Fungsinya adalah sebagai penghubung antara kabel dari aki (membuat jalur kelistrikan sendiri, bisa dengan mengambil jalur out dari kunci kontak[kabel warna merah]) dengan soket saklar panel kiri yang tadinya digunakan oleh kabel warna putih (lubang yang di tengah pada soket), namun di sini kita perlu sedikit memodifikasi skun female ini agar sesuai dengan ukuran lubang pada soket saklar panel kiri (saya sudah coba mencari skun female yang sama dengan skun standar bawaan motor tapi tidak dapat.)
Kalau ini yang saya maksud Skun O.
Berikutnya kita bahas penggunaan dari skun O ini. Skun O ini digunakan untuk menghubungkan kabel ground/minus/body dengan body (baut-mur) motor, pada ujung kabel minus itu sendiri kita hubungkan ke relay pada kaki 86.
Ini saja yang dapat saya jelaskan (maaf kalau njelimet/awut-awutan/muter-muter. Pada intinya saya ingin mengajak para rekan sekalian untuk merenung (haiyah, ^_^) bahwa dalam melakukan modifikasi kendaraan harusnya setelah dimodifikasi kendaraan jadi lebih enak digunakan, bukan justru sebaliknya. Modifikasi adalah efisiensi menuju arah yang lebih enak. :p
Pada artikel selanjutnya saya akan menyajikan skema tentang 'keharusan menekan rem (baik itu rem depan maupun belakang) jika ingin menyalakan sepeda motor dengan starter elektrik', jika tidak di tekan remnya, maka sampai 7 turunan juga nggak bisa dinyalakan tuh motor dengan starter elektrik (cara kerjanya nyontek matic itu loh). Idenya muncul juga setelah saya membaca salah artikel di saft7.com kok, tapi dalam pengaplikasiannya saya tidak menggunakan relay satupun, yang dibutuhkan hanya skun male-female, kabel, dan sedikit modifikasi kelistrikan pada motor tanpa mengurangi komponen standar motor, dan pastinya jika ingin mengembalikan motor pada kondisi standarnya ya tinggal cabut aja kabel kelistrikan tambahan dan kembalikan kelistrikan ke posisi awal.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih pada (salah satunya) saft7.com.
Pada saklar panel kiri terdapat tiga kabel (kuning, putih, dan satunya saya lupa [pada New Supra-X 125R]), kabel warna putih adalah kabel IN dari saklar panel kanan, kabel warna kuning adalah OUT menuju Low Beam, dan kabel yang terakhir adalah kabel OUT menuju Hi Beam. Berdasarkan skema modifikasi di atas, maka kabel kuning dan putih harus kita cabut dari dudukan saklar panel kiri, kemudian kabel warna kuning akan kita sambungkan ke relay pada kaki nomor 87a, dan dari relay kaki 30 kita hubungkan ke kabel warna putih.
NOTES:
NOTES:
- Cara mencabut kabel warna kuning dan putih dari soket saklar panel kiri adalah dengan mengungkit pengunci pada soket dengan obeng minus ukuran kecil. Setelah kita mencabut kedua kabel, di situ situ sudah ada skun female dengan ukuran yang kecil, kita tidak perlu mencabut skun tersebut agar jika kita ingin mengembalikan motor ke kondisi awal maka kita tidak perlu lagi harus memasang skun female kecil tadi, caranya langsung saja pasang skun male-female yang sudah kita sediakan tadi, karena ukuran dari skun male-female tersebut lebih besar daripada skun female standar motor.
- Jangan lupa sebelum memasangkan skun pada kabel, masukkan terlebih dahulu kabel kedalam selang.
Kalau ini yang saya maksud Skun Female.
Berikutnya kita akan bahas penggunaan dari skun female ini. Fungsinya adalah sebagai penghubung antara kabel dari aki (membuat jalur kelistrikan sendiri, bisa dengan mengambil jalur out dari kunci kontak[kabel warna merah]) dengan soket saklar panel kiri yang tadinya digunakan oleh kabel warna putih (lubang yang di tengah pada soket), namun di sini kita perlu sedikit memodifikasi skun female ini agar sesuai dengan ukuran lubang pada soket saklar panel kiri (saya sudah coba mencari skun female yang sama dengan skun standar bawaan motor tapi tidak dapat.)
Kalau ini yang saya maksud Skun O.
Berikutnya kita bahas penggunaan dari skun O ini. Skun O ini digunakan untuk menghubungkan kabel ground/minus/body dengan body (baut-mur) motor, pada ujung kabel minus itu sendiri kita hubungkan ke relay pada kaki 86.
Ini saja yang dapat saya jelaskan (maaf kalau njelimet/awut-awutan/muter-muter. Pada intinya saya ingin mengajak para rekan sekalian untuk merenung (haiyah, ^_^) bahwa dalam melakukan modifikasi kendaraan harusnya setelah dimodifikasi kendaraan jadi lebih enak digunakan, bukan justru sebaliknya. Modifikasi adalah efisiensi menuju arah yang lebih enak. :p
Pada artikel selanjutnya saya akan menyajikan skema tentang 'keharusan menekan rem (baik itu rem depan maupun belakang) jika ingin menyalakan sepeda motor dengan starter elektrik', jika tidak di tekan remnya, maka sampai 7 turunan juga nggak bisa dinyalakan tuh motor dengan starter elektrik (cara kerjanya nyontek matic itu loh). Idenya muncul juga setelah saya membaca salah artikel di saft7.com kok, tapi dalam pengaplikasiannya saya tidak menggunakan relay satupun, yang dibutuhkan hanya skun male-female, kabel, dan sedikit modifikasi kelistrikan pada motor tanpa mengurangi komponen standar motor, dan pastinya jika ingin mengembalikan motor pada kondisi standarnya ya tinggal cabut aja kabel kelistrikan tambahan dan kembalikan kelistrikan ke posisi awal.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih pada (salah satunya) saft7.com.